live in newyork

Minggu, 09 Juni 2013

Teknologi EM4



Oleh :
Dian Tri Widyasari
12131011109
diantri.widyasari@ymail.com
STIK Bina Husada Palembang
 
EM4

Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengetahui apa itu effective microorganism (EM). Padahal kumpulan mikroorganisme yang baik itu memiliki banyak manfaat untuk memacu produktivitas pertanian / perikanan / peternakan, mampu mengatasi permasalahan kebersihan dan kesehatan lingkungan, bahkan bisa dijadikan bahan baku pembuatan pupuk organik atau bokashi.
Penggunaan EM terbukti dapat memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman, memacu produktivitas ternak dan ikan, serta bisa memperbaiki kualitas air sungai, danau, dan pantai.


Manfaat EM4
Apabila mikroorganisme EM4 berada dalam tanah,maka mikroorganisme menguntungkan sejenis yang sudah ada di dalam tanah berkembang dengan baik.sedangkan mikroorganisme yang merugikan yang dapat menimbulkan penyakit dapat ditekan.EM4 mampu mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar.

Cara Membuat EM4

Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:

BAHAN
:
  1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
  2. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air tuak dari nira/Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
  1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  3. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  6. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua..maju terus peternak indonesia...

SUKA-DUKA Proses Pembuatan :

Yupzz…. Boleh lah ya berbagi cerita dalam pembuatan EM4 ini biar tambah mateng buat kalian yang mau buat ini, tapi lumayan lucu dan seru, hihihi…..
  1. Ini yang seru nya dalam pengumpulan bahan-bahan, kalian gak perlu deh bayar mahal buat beli ini-itu, khususnya kulit-kulit buah yang diperlukan,kalian cukup cari aja di tukang rujak, dijamin bosss…. Tukang rujaknya demen banget kalian ngumpulin sampahnya. Yah…itung-itung ngurangi jejak ekologinya. Kalau kulit pisang beda TKP, kalian rayu abang-abang gorengan buat ubek-ubek sampahnya. Hahaha….. dijamin mereka welcome!!!!
  2. Oke, untuk pengumpulan bahan ini kalian kudu ganti muka, terserah… muka Iron Man atau apalah khususnya cewek y.  Yupzz, bahan “tuak nira”. Gara-gara ini ane dikira polwan nyamar bos, loh kok bias? Jadi, kita cari bahan ini dipasar cinde, kita udah tau sih lokasi mana aja yang jual tuh bahan, tapi…. Tuh penjual pura-pura gak tau. Ini nih yang bikin kesel…. Ane diintrogasi ngapain nyari tuak bakal diceramahin boss karena dikira ane peminum. Usut punya usut tuh penjual takut jual ke kita karena mereka kira ane polwan, betapa keren nya gambaran mereka… dan ane terpaksa minta tolong tukang parker buat beli, oke misi kelar!!!
  3. Nah buat cerita penghancuran semua bahan, ane sempet putus asa, karena apa? Jadi, dipikiran ane yang paling dalem. Penghancuran bahan kudu bener-bener hancur, sempet ane coba giling terutama giling kulit pisang, belum ¼ nya ane nangis bombay boss gilingnya, susah!!! Dan langsung aja ane telp emak dikampung, harga blender berapaan, emak ane rasanya pengen langsung berangkat itu juga ke tempat ane. Hahaha…. Emak ane modus boss biar bisa liburan plus belanja disini. Tapi alhamdulilaah….. dateng sohib yang tiba-tiba berubah peran jadi malaikat,   jadi doi langsung nyadarin ane kalau ini bahan gak perlu dihancurin sampe halus bener cukup iris kecil-kecil dan peres-peres, dan urusan langsung kelar karena dibantu tuak yang menghancurkan tuh bahan. Well…. Hidup ternyata banyak jalan boss.