live in newyork

Minggu, 09 Juni 2013

Teknologi EM4



Oleh :
Dian Tri Widyasari
12131011109
diantri.widyasari@ymail.com
STIK Bina Husada Palembang
 
EM4

Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengetahui apa itu effective microorganism (EM). Padahal kumpulan mikroorganisme yang baik itu memiliki banyak manfaat untuk memacu produktivitas pertanian / perikanan / peternakan, mampu mengatasi permasalahan kebersihan dan kesehatan lingkungan, bahkan bisa dijadikan bahan baku pembuatan pupuk organik atau bokashi.
Penggunaan EM terbukti dapat memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman, memacu produktivitas ternak dan ikan, serta bisa memperbaiki kualitas air sungai, danau, dan pantai.


Manfaat EM4
Apabila mikroorganisme EM4 berada dalam tanah,maka mikroorganisme menguntungkan sejenis yang sudah ada di dalam tanah berkembang dengan baik.sedangkan mikroorganisme yang merugikan yang dapat menimbulkan penyakit dapat ditekan.EM4 mampu mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar.

Cara Membuat EM4

Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:

BAHAN
:
  1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
  2. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air tuak dari nira/Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
  1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  3. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  6. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua..maju terus peternak indonesia...

SUKA-DUKA Proses Pembuatan :

Yupzz…. Boleh lah ya berbagi cerita dalam pembuatan EM4 ini biar tambah mateng buat kalian yang mau buat ini, tapi lumayan lucu dan seru, hihihi…..
  1. Ini yang seru nya dalam pengumpulan bahan-bahan, kalian gak perlu deh bayar mahal buat beli ini-itu, khususnya kulit-kulit buah yang diperlukan,kalian cukup cari aja di tukang rujak, dijamin bosss…. Tukang rujaknya demen banget kalian ngumpulin sampahnya. Yah…itung-itung ngurangi jejak ekologinya. Kalau kulit pisang beda TKP, kalian rayu abang-abang gorengan buat ubek-ubek sampahnya. Hahaha….. dijamin mereka welcome!!!!
  2. Oke, untuk pengumpulan bahan ini kalian kudu ganti muka, terserah… muka Iron Man atau apalah khususnya cewek y.  Yupzz, bahan “tuak nira”. Gara-gara ini ane dikira polwan nyamar bos, loh kok bias? Jadi, kita cari bahan ini dipasar cinde, kita udah tau sih lokasi mana aja yang jual tuh bahan, tapi…. Tuh penjual pura-pura gak tau. Ini nih yang bikin kesel…. Ane diintrogasi ngapain nyari tuak bakal diceramahin boss karena dikira ane peminum. Usut punya usut tuh penjual takut jual ke kita karena mereka kira ane polwan, betapa keren nya gambaran mereka… dan ane terpaksa minta tolong tukang parker buat beli, oke misi kelar!!!
  3. Nah buat cerita penghancuran semua bahan, ane sempet putus asa, karena apa? Jadi, dipikiran ane yang paling dalem. Penghancuran bahan kudu bener-bener hancur, sempet ane coba giling terutama giling kulit pisang, belum ¼ nya ane nangis bombay boss gilingnya, susah!!! Dan langsung aja ane telp emak dikampung, harga blender berapaan, emak ane rasanya pengen langsung berangkat itu juga ke tempat ane. Hahaha…. Emak ane modus boss biar bisa liburan plus belanja disini. Tapi alhamdulilaah….. dateng sohib yang tiba-tiba berubah peran jadi malaikat,   jadi doi langsung nyadarin ane kalau ini bahan gak perlu dihancurin sampe halus bener cukup iris kecil-kecil dan peres-peres, dan urusan langsung kelar karena dibantu tuak yang menghancurkan tuh bahan. Well…. Hidup ternyata banyak jalan boss.  

 





Jumat, 29 Maret 2013

Tugas 3 Jawab Soal


Dian Tri Widyasari
12131011109
e-mail : diantri.widyasari@ymail.com
PPSKM Kesehatan Reproduksi
STIK Bina Husada Paembang

1.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? rincikan ekosistem apa saja yang ada di bumi dan di sekitar anda... lengkapi dengan gambar
Jawab :
1.         Ekosistem dipelajari dalam salah satu cabang ilmu biologi yaitu ekologi. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga  penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Macam-macam ekosistem yang ada di bumi :
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ber­dasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.

1)         Gurun


Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
  1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
  2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
  3. Kelembaban udara sangat rendah
  4. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
  5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
-  Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
-  Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang berbatasan dengan padang rumput.

2)    Hutan Hujan Tropik

       Hutan tropis memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:

  • Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
  • Matahari bersinar sepanjang tahun.
  • Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
  • Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
-  Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
-  Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
2. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
1)      Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan) dan fagotrof, yaitu karnivor predator, parasit, dan saproba atau organisme yang memakan sisa-sisa organism.
2)      Berdasarkan cara hidup, organisme di­bedakan sebagai berikut.
a) Plankton; terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; melayang-layang (ber­gerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b) Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c) Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau berada pada permukaan air, misalnya serangga air.
d) Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e) Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosis­tem air tenang adalah danau dan rawa, terma­suk ekosistem air mengalir adalah sungai.
1. Danau

      Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luas. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah per­ubahan suhu yang drastis, disebut terrnoklirt. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat ber­dekatan dengan tepi danau. Tumbuhan­nya merupakan tumbuhan air yang ber­akar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya dia­tom), berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik, angsa, dan mamalia yang sering mencari makan di danau.
b) Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini di­huni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan cyanobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar ter­masuk Rotifera dan udang-udangan kecil pemangsa fitoplankton. Zooplankton di­makan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura­kura, dan burung pemakan ikan.
c) Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikro­ba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d) Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Danau juga dapat dikelompokkan berda­sarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut.
a) Danau oligotrofik
Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b) Danau eutrofik
Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organ­isme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik dan endapan yang masuk. Perubahan ini juga dapat diper­cepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan popu­lasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. Peristiwa seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
3. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1)          Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plank­ton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menye­babkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan ter­bentulazya rantai makanan.
Habitat laut dapat dibedakan berdasar­kan kedalamannya dan wilayah permukaan­nya secara horizontal.
1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a) Litoral merupakan daerah yang ber­batasan dengan darat.
b) Neritik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya mata­hari sampai bagian dasar, dalamnya ± 300 meter.
c) Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2.500 meter.
d) Abisal merupakan daerah yang lebih jauh clan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut, laut dibedakan sebagai berikut.
a) Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b) Mesopelagik merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalam­an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c) Batiopelagik merupakan daerah jereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d) Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari ti­dak mampu menembus daerah.
e) Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produser di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang ter­tentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengao cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, clan pengeluaran air dengan cara os­mosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
4. Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptari struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi makanan bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pa­sang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivor dan karnivor, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan­ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput l aut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
a) Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canavalia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaevola fruescens (babakoan).
b) Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baring­tonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thes­pesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut ber­lumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen.
Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acatlws, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh ada­lah: Heriticra, Lumnitzera, AcXicras, dan Cylocarpus.
Ekosistem yang berada disekitar lingkungan manusia :
Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari tidak bisa lepas dari yang namanya ekosistem. Atau mungkin karena kita bagian dari ekosistem itu sendiri. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup, maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Biar lebih mudah, kita belajar ekosistem dari sekitar tempat tinggal terlebih dahulu. Contoh, ekosistem aquarium/kolam, ekosistem kebun/taman. Ekosistem ini adalah contoh kecil ekosistem buatan. Kenapa disebut ekosistem buatan? karena terbentuknya ekisitem ini ada campur tangan manusia, atau sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Beda dengan ekosistem alami, dibutuhkan atau tidak, ekosistem itu ada dengan sendirinya atau Sang Maha Pencipta yang menghendaki ekosistem alami ada. Disamping itu juga ekosistem alami sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Sedikit saja ada gangguan di ekosistem alam ini pastilah ada perubahan atau dampak  yang kita rasakan, contoh global warming.
Kembali ke ekosistem buatan,  kita sengaja membuat aquarium untuk memenuhi kebutuhan rohani kita akan kepuasan batin. Atau mungkin bisa lebih ke keuntungan financial dari bisnis aquarium itu sendiri. Kita membuat kolam, teruma kolam ikan selain untuk kepuasan batin, pada kolam ini dimanfaat karena faktor ekonomi. Dari kolam bisa dihasilkan ratusan juta rupiah. Ekosistem buatan yang lain disekitar kita adalah taman/kebun depan rumah. Dengan sengaja kita mempersiapkan lahan untuk kita tanami dengan berbagai macam tanaman, entah itu berupa sayur-sayuran atau berbagai jenis bunga. Dikehendaki atau tidak secara naluriah makhluk hidup lain akan datang menghampiri kebun kita. Ada kupu-kupu, ulat, belalang, katak, tikus, ular, semut, ayam. Semua menjadi bagian dari ekosistem.

2. Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan? lengkapi dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan,
Jawab :
Nilai- nilai lingkungan diartikan norma dan etika manusia yang menjadikan pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku terhadap lingkungan disekitnya. Berdasarkan nilai itu, maka dalam konteks lingkungan hidup, manusia mempunyai keutamaan, bila ia mampu memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya dengan baik. Sarana pencegahan pencemaran atau pengelolaan limbah dikatakan mempunyai arti, jika dapat bekerja dengan semestinya dalam mencegah atau menanggulangi pencemaran .

3.  Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana strategi penerapan etika lingkungan itu
Jawab :
          Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
                a.      Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1.  Manusia terpisah dari alam.
2.  Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3.  Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4.  Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5.  Norma utama adalah untung rugi.
6.  Mengutamakan rencana jangka pendek.
7.  Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya    dinegara miskin.
8.  Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
            b.      Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :  
1.  Manusia adalah bagian dari alam.
2.  Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3.  Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang. 
4.  Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5.  Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6.  Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7.  Menghargai dan memelihara tata alam.
8.  Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9.  Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara. 

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:
a.    Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b.   Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c.    Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.
d.   Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.

4.  Jelaskan mengapa menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di sau sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan. Lengkapi dengan arguimen ilmiahnya.
Jawab :
         Pengunaan TIK oleh pemerintah pada dasarnya adalah untuk memberikan warga negaranya lebih efektif dan efesien dengan akses yang lebih nyaman ke informasi dan layanan pemerintah serta untuk memberikan pelayanan publik kepada warga, mitra bisnis dan mereka yang bekerja di sektor publik. Menggunakan blog sebagai lapak pendidikan dan pengajaran merupakan kebutuhan sehari hari bagi dunia pendidikan catatan kulah dan catatan pelajaran. Dengan sistem elearning seperti ini akan menjadi sistem pendidikan yang kreatif,inovatif dan menjadi mereka go global sekaligus go green karena mengurangi kertas (paperless). Hal ini sesuai dengan UU pengelolaan lingkungan hidup,peran dan fungsi pemerintah, serta peran individu dalam pengolaan lingkungan yang terdiri dari :
a.         Mematuhi kebijakan pemerintah
b          Tidak mengeksplorasi alam secara berlebihan
c          Saling mengingatkan
d.         Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan.

5.  Mengapa jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau tidak?
Jawab :
Dasar pendekatan ekologi, mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang.

6.  Sudahkah anda membuat dan mengelola dengan baik? Nilai anda juga sangat ditentukan dengan pengelolaan blogspot anda
Jawab :
Sudah, blogspot memberikan informasi sesuai dengan latar belakang pendidikan saya yaitu Ilmu Kebidanan dan lebih efisien dalam berbagi informasi.